BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kemampuan
berbahasa Indonesia adalah
salah satu syarat
yang harus dipenuhi
masyarakat Indonesia, tidak
terkecuali mahasiswa Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi
(STIE) DR. KHEZ.
MUTTAQIEN. Mata kuliah bahasa
Indonesia merupakan salah
satu mata kuliah
pokok yang diberikan
kepada mahasiswa Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi
(STIE) DR. KHEZ.
MUTTAQIEN dengan tujuan
semua mahasiswa mampu
dan terampil berbahasa
Indonesia dengan baik
dan benar setelah
mengalami proses perkuliahan
di Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi (STIE)
DR. KHEZ. MUTTAQIEN.
Ada beberapa
hal yang perlu
dikemukakan, khususnya berbagai
persoalan yang akan
dibahas dalam makalah
ini. Hal-hal yang
dimaksud adalah aturan
pemakaian huruf kapital
dan huruf miring
menurut EYD.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Huruf
Kapital
Huruf kapital
(huruf besar) adalah
huruf yang berukuran
dan berbentuk khusus
(lebih besar dari
huruf biasa), biasanya
digunakan sebagai huruf
pertama dari kata
pertama dalam kalimat,
huruf pertama, nama
diri dan sebagainya.
2.1.1 Aturan
Penggunaan Huruf Kapital
Terdapat
banyak aturan-aturan yang
mengatur penggunaan huruf
kapital, diantaranya :
1.
Huruf kapital
atau huruf besar
dipakai sebagai huruf
pertama pada awal kalimat. Misalnya
:
Dia menangis.
Apa maksudnya?
Kita harus
bekerja keras.
2.
Huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama petikan langsung.
Misalnya :
Adik
bertanya, “Kapan kita pulang?”
Bapak
menasihatkan, “Berhati-hatilah,
Nak!”
3.
Huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama ungkapan yang
berhubungan dengan nama
Tuhan dan kitab
suci, termasuk kata
ganti untuk Tuhan.
Misalnya :
Allah, Yang Mahakuasa, Quran, Weda, Islam, Kristen.
Tuhan akan
menunjukkan jalan kepada
hamba-Nya.
4.
Huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama nama gelar
kehormatan, keturunan dan
keagamaan yang diikuti nama
orang. Misalnya ;
Mahaputra Yamin, Sultan Hasanuddin, Haji Agus Salim, Imam Syafii, Nabi Ibrahim.
5.
Huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama unsur nama
jabatan dan pangkat
yang diikuti nama
orang atau dipakai
sebagai pengganti nama
orang tertentu, nama
instansi atau nama
tempat. Misalnya :
Wakil Presiden Adam Malik, Perdana Menteri Nehru, Sekertaris Jenderal Departemen Kesehatan.
6.
Huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama unsur-unsur nama
orang. Misalnya :
Amir Hamzah, Dewi Sartika, Wage Rudolf Supratman.
Catatan
: Huruf kapital
tidak dipakai sebagai
huruf pertama nama
orang yang digunakan
sebagai nama jenis
atau satuan ukuran.
Misalnya :
Mesin diesel, 10 volt, 5 ampere.
7.
Huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama nama bangsa,
suku dan bahasa.
Misalnya :
bangsa Indonesia,
suku Sunda, bahasa
Indonesia.
Catatan
: huruf kapital
tidak dipakai sebagai
huruf pertama nama
bangsa, suku dan
bahasa yang dipakai
sebagai bentuk dasar
kata turunan. Misalnya
:
Mengindonesiakan kata
asing, keinggris-inggrisan.
8.
Huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama nama tahun,
bulan, hari, hari
raya dan peristiwa
sejarah. Misalnya :
Tahun Hijriah,
tarikhs Masehi, bulan Agustus,
bulan Maulid, hari Jumat.
Catatan :
Huruf
kapital tidak dipakai
sebagai huruf pertama
peristiwa sejarah yang
tidak dipakai sebagai
nama. Misalnya :
Soekarno
dan Hatta memproklamasikan hari kemerdekaan
bangsanya.
9.
Huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama nama geografi.
Misalnya :
Asia Tenggara, Banyuwangi, Bukit Barisan, Cirebon, Danau Toba, Dataran Tinggi.
Catatan :
Huruf
kapital tidak dipakai
sebagai huruf pertama
istilah geografi yang
tidak menjadi unsur
nama diri. Misalnya
:
Berlayar
ke teluk, mandi di kali, menyebrangi
selat.
Catatan :
Huruf
kapital tidak dipakai
sebagai huruf pertama
nama geografi yang
digunakan sebagai nama
jenis. Misalnya :
garam inggris,
gula jawa, kacang
bogor,
pisang ambon.
10.
Huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama semua unsur
nama negara, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta
nama dokumen resmi
kecuali kata seperti
dan. Misalnya :
Republik Indonesia; Majelis Permusyawaratan Rakyat;Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan
Catatan :
Huruf
kapital tidak dipakai
sebagai huruf pertama
kata yang bukan
nama negara, lembaga
pemerintaham dan ketatanegaraan, badan,
serta nama dokumen
resmi. Misalnya :
Menjadi
sebuah republik, beberapa
badan
hukum.
11.
Huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama setiap unsur
bentuk ulang sempurna
yang terdapat pada
nama badan, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta
dokumen resmi.
Misalnya :
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yayasan
Ilmu-Ilmu Sosial,
Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia.
12.
Huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama semua kata
(termasuk semua unsur
kata ulang sempurna)
di dalam nama
buku, majalah, surat
kabar dan judul
karangan kecuali kata seperti di,
ke, dari, dan,
yang untuk yang
tidak terletak pada
posisi awal. Misalnya
:
Saya
telah membaca buku Dari Ave Maria
ke Jalan Lain
ke Roma.
13.
Huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama unsur singkatan
nama gelar, pangkat
dan sapaan. Misalnya
:
Dr. doctor,
M.A.
master of arts, S.E.
Sarjana Ekonomi, Tn. Tuan, Ny.
Nyonya, Sdr. Saudara.
14.
Huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan seperti
bapak, ibu, saudara,
kakak, adik dan
paman yang dipakai
dalam penyapaan dan
pengacuan. Misalnya :
Adik
bertanya, “Itu apa, Bu?”
“Silahkan
duduk, Dik!” kata
Ucok.
Catatan :
Huruf
kapital tidak dipakai
sebagai huruf pertama
kata penunjuk hubungan
kekerabatan yang tidak
dipakai dalam pengacuan
atau penyapaan. Misalnya
:
Kita
semua harus menghormati
bapak
ibu
kita.
15.
Huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama kata ganti
Anda. Misalnya :
Surat Anda telah kami
terima, Sudahkah Anda tahu?
2.2 Huruf
Miring
Huruf
yang tercetak miring
dalam terminology tipografi
disebut italic. Huruf
italic ini biasanya
digunakan untuk memberikan
penekanan pada sebuah
kata. Dismping itu,
huruf-huruf ini juga
dipakai untuk menunjukkan
istilah atau kata
yang berasal dari
bahasa asing. Umumnya,
huruf italic digunakan
untuk teks dalam
jumlah yang tidak
terlalu panjang, seperti
untuk keterangan gambar
(caption), highlight dari
naskah (copy blurb)
serta kadang juga
digunakan sebagai headline
atau sub-head. Apabila
kita perhatikan secara
seksama, hururf italic
dirancang dengan sudut
kemiringan tertentu untuk
mencapai toleransi terhadap
kenyamanan mata kita
dalam membacanya.
Sudut kemiringan
terbaik adalah 12
derajat. Maka kita
akan sukar
mengidentifikasikan huruf italic
apabila sudut kemiringan
lebih besar dari
12 derajat, akan
mempengaruhi keseimbangan bentuk
huruf.
2.2.1 Aturan
Penggunaan Huruf Miring
Terdapat
banyak aturan-aturan yang
mengatur penggunaan huruf
miring, diantaranya :
1.
Huruf miring
dalam cetakan dipakai
untuk menuliskan nama
buku, majalah dan
surat kabar yang
dikutif dalam tulisan.
Misalnya :
Majalah Bahasa dan Sastra, buku
Negarakertagama karangan
Prapanca, surat kabar Suara Rakyat.
2.
Huruf miring
dalam cetakan dipakai
untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian
kata-kata atau kelompok
kata. Misalnya :
Huruf pertama
kata abjad
adalah a.
Dia buka menipu, tetapi
ditipu.
3.
Huruf miring
dalam cetakan dipakai
untuk menuliskan nama
ilmiah atau ungkapan
asing kecuali yang
telah disesuaikan ejaanya.
Misalnya :
Nama ilmiah
buah manggis ialah Carcinia mangostama.
Politik devide et impera
pernah merajalela di
negeri ini.
BAB III
KESIMPULAN
Huruf kapital
(huruf besar) adalah
huruf yang berukuran
dan berbentuk khusus
(lebih besar dari
huruf biasa), biasanya
digunakan sebagai huruf
pertama dari kata
pertama dalam kalimat,
huruf pertama, nama
diri dan sebagainya.
Aturan penggunaan huruf kapital
diantaranya : huruf
kapital atau huruf
besar dipakai sebagai
huruf pertama pada
awal kalimat, huruf
kapital dipakai sebagai
huruf pertama petikan
langsung, huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama ungkapan yang
berhubungan dengan nama
Tuhan dan kitab
suci, termasuk kata
ganti untuk Tuhan,
huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama nama gelar
kehormatan, keturunan dan
keagamaan yang diikuti nama
orang, huruf
kapital dipakai sebagai
huruf pertama unsur
nama jabatan dan
pangkat yang diikuti
nama orang atau
dipakai sebagai pengganti
nama orang tertentu,
nama instansi atau
nama tempat, huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama unsur-unsur nama
orang, huruf
kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama
bangsa, suku dan
bahasa, huruf
kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama
tahun, bulan, hari,
hari raya dan
peristiwa sejarah, huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama nama geografi, huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama semua unsur
nama negara, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta
nama dokumen resmi
kecuali kata seperti
dan, huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama setiap unsur
bentuk ulang sempurna
yang terdapat pada
nama badan, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta
dokumen resmi, huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama semua kata
(termasuk semua unsur
kata ulang sempurna)
di dalam nama
buku, majalah, surat
kabar dan judul
karangan kecuali kata
seperti di, ke,
dari, dan, yang
untuk yang tidak
terletak pada posisi
awal, huruf
kapital dipakai sebagai
huruf pertama unsur
singkatan nama gelar,
pangkat dan sapaan, huruf kapital
dipakai sebagai huruf
pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan seperti
bapak, ibu, saudara,
kakak, adik dan
paman yang dipakai
dalam penyapaan dan
pengacuan, huruf
kapital dipakai sebagai
huruf pertama kata
ganti Anda.
Huruf yang
tercetak miring dalam
terminology tipografi disebut
italic. Huruf italic
ini biasanya digunakan
untuk memberikan penekanan
pada sebuah kata.
Terdapat banyak aturan-aturan
yang mengatur penggunaan
huruf miring, diantaranya
: huruf miring
dalam cetakan dipakai
untuk menuliskan nama
buku, majalah dan
surat kabar yang
dikutif dalam tulisan, huruf miring
dalam cetakan dipakai
untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian
kata-kata atau kelompok
kata, huruf
miring dalam cetakan
dipakai untuk menuliskan
nama ilmiah atau
ungkapan asing kecuali
yang telah disesuaikan
ejaanya.